Iklan

Minggu, 21 September 2014

Semangat Perjuangan

ENERGI SATU TITIK
                Sebagian besar orang “asyik” dengan sejumlah hal yang tidak berhubungan engan misi penciptaanya. Mereka belum bersyukur atas jalan Allah sehingga aktivitasnya sambil lalu saja. Apa yang  bisa diharapkan dari sebuah pekerjaan sambil lalu? Padahal, Allah telah berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang mendapat nasib dari apa ynagtelah mereka usahakan; dan Allah cepat perhitingan-Nya” (QS. Al Baqarah [2]:202)
          Quraish Shahib (2006) mengatakan, bila “mereka” adalah siapa pun, maka “yang telah mereka usahakan” adalah usaha-usaha terbaik untuk meraih apa yang diinginkan bukan sekedar ketulusan berdoa tetapi juga kesungguhan usaha. Pertolongan Allah dating setelah usaha maksimal. Itulah kondisi ketika semua aya pikir dan gerak dikosentrasikan pada satu titik pekerjaan yang sedang kita hadapi. Allah memerintahkan manusia untuk bersungguh-sungguh dalam berkarya. (QS. Asy-Syarh [94]:7-8)”.

TANGGUNG JAWAB DAN AMANAH
          Mario Teguh pernah bertutur: Tidak semua yang kita inginkan bisa menjadi kenyataan. Berfokuslah pada satu pencapaian yang memungkinkan kita mendapatkan semua yang ita inginkan. Fokuskan semua yang terbaik untuk mencapai yang terbaik.
          Hal itu menegaskan pentingnya memusatukan seluruh energi, waktu, tenaga, dan doauntuk satu sasaran utama. Keberhasilan di sstu bidang akan member kesempatan mendapatkan “bonus” kewenangan, tanggung jawab, dan amanh lebih besar lagi. Habibie, misalnya. Fokus pengebangan teknologi pengembangan pesawat terbang telah memberinya kesempatan menjadi menristek, wakil presiden, dan presiden RI. Sangat boleh jadi, dua terakhir adalah “bonus” atas track record-nya. Keberjenjangan tanggung jawab akan berbanding lurus dengan tingkat keberhasilan yang diperoleh setiap pribadi. Tantangannya adalah kisah sukses seperti apa yang memungkinkan kita dapat tampil sebagai pribadi yang pantas menerima esklasi tanggung jawab dan amanah?
MORFOLOGI FOKUS
          If you want to get manything finally you get nothing!  Begitu sejumlah motivator  menasehati kita. Kita tidk mungkin jago dalam segala bidang. Bacalah biografi orang sukses, pasti mereka sukses karena focus. Kalau pun mereka sukses disegala bidang, pasti di awalnya mereka focus pada satu bidang.
          Mari kita ingat ketika di bangku sekolah dulu. Diajak sepak bola, ayo. Bola basket, bisa. Bulu tangkis, berangkat. Ping-pong, OK. Tetapi, mana yang akhirnya benar-benar kita kuasai? Berani jamin, bila tidak pilih satu, kemampuan kita pasti hanya rata-rata saja. Betul, kan?
          Kita umunya tergoda untuk menjadi generalis meski  dengan pemahaman minimalis. Padahal, berfokus adalah melipatgandakan kekuatan satu potensi pada atu titik. Orang yang focus adalah mereka yang tidak lagi tergoda untuk memikirkan melakukan banyak hal yang tidak berhubungan langsung dengan tujuan hidupnya. Dia sadar, semakin banyak yang dipikirkan dan dikerjakan pada satu waktu, dia tidak akan berhasil maksimal. Masih ingat Ibnu Hajar Asqalani.? I’tibarnya pada fenomena batu besar berlubang  karena tertetesi air telah mendorongnya berfokus. Fathul Baari Syarh Shahih Bukhari, Bulughul Marom min Adillatil Ahkam, al  Ishabah fi Tamyizish Shahabah, Tahdzibut Tahdzib, ad Durarul Kaminah, Taghliqut Ta’liq, dan Inbaul Ghumr bin Anbail Umr pun akhirnya lahir dari ulama Asqalan ini.

FOKUS PADA KEKUATAN     
          You  must invest most of your time every do what yau do best , and let others do what thay best,”  tulis  Canfield, Hansen dan Hewitt (The Power of Focus, 2006). Kita kejakan yang kita kuasai dan biarkan orang lain melakukan yang mereka kuasai.
          Namun, tidak sedikityang sibuk dengan kelemahannya (bahkan kelemahan orang lain?). Padahal Lucio A Noto mengingatkan, bila ingin sukses, seorang harus memfokuskan semua energy, waktu, dan sumber daya pada kekuatan bukan pada sesuatu yang kurang dikuasai.
          Sayangnya, tidak sedikit diantara kita yang masih terbebani kelemahan diri. Meski buakn kesalahan fatal, tetapi setidaknya menimbulkan sejumlah hal. Pertama, kita jadi kurang yakin dengan keunggulan. Kedua, kekurangyakinan pada kekuatan akan mempengaruhi penilaian orang terhadap konsep diri kita. Ketiga, keunggulan kita terlambat dikembangkan.
          Sahabat yang dirahmati Allah, betapa dahsyatnya sebuah focus. Motivasi, semangat, dan impianpun menemukan makna ketika berkolaborasi sepenuhnya dengan kesadaran satu titik dalam baju kedisiplinan, kesungguhan, dan kegigihan. Siapa pun yang hari ini belum menemukan focus hidupnya, sangat boleh jadi dia akan kehilangan masa-masa keemasan dalam singkatnya waktu.
Wa Allah A’lam bish-shawab